Apa Itu Disinfektan dan Cara Penggunaanya untuk Pencegahan COVID-19
Apa itu disinfektan?
Senyawa yang bebas agen infeksi,
biasanya agen kimia yang menghancurkan kuman penyakit atau mikroorganisme
berbahaya lainnya (tetapi biasanya tidak bisa menghancurkan spora)1.
Apa bedanya dengan antiseptik?
Antiseptik juga
merupakan senyawa yang digunakan untuk mencegah atau mengurangi pertumbuhan
mikroorganisme, dengan cara menghambat aktivitas atau menghancurkan bakteri1,
namun antiseptik digunakan pada kulit atau jaringan terbuka2,3. Sedangkan disinfektan digunakan pada
benda mati seperti meja,
kursi, lantai, dan kenop pintu. Jadi bedakan ya.. Antiseptik boleh
digunakan di tangan, sedangkan disinfektan tidak boleh… Disinfektan berbeda
dengan hand-sanitizer yang bisa digunakan untuk tangan…
Apa saja contoh disinfektan?
Proses
disinfeksi bisa menggunakan teknik fisika maupun kimia5. Desinfektan
fisika dapat berupa pemanasan, filtrasi, atau sinar UV5. Sedangkan
desinfektan kimia dapat menggunakan senyawa klorin, Glutaraldehida 2%5,
atau Formaldehid 34-38% (b/b)5.
Apakah senyawa yang dapat melawan
COVID-19?
Menurut Peneliti
Loka Penelitian Teknologi Bersih LIPI, Chandra Risdian mengungkapkan senyawa
bersifat disinfektan berikut dapat melawan COVID-196.
Tabel diambil dari http://lipi.go.id/berita/Daftar-Sementara-Bahan-Aktif-dan-Produk-Rumah-Tangga-untuk-Disinfeksi-Virus-Corona-Penyebab-COVID-19/21979
Apa yang harus diperhatikan dari
produk ini?
- Gunakan Alat Pelindung
Diri (APD) saat menggunakan seperti masker, sarung tangan, dan kacamata. Bila tidak
punya sarung tangan dapat digunakan lap meja atau kain apapun. Bila tidak memiliki masker dapat menggunakan kain yang bersih.
- Simpan dalam
wadah tutup rapat.
- Hindari dari
paparan ke daerah mata,
kulit, atau terminum.
- Hindari juga agar
tidak terhirup (gunakan masker atau kain bersih).
- Beberapa senyawa
bersifat korosif pada logam pada konsentrasi tinggi, juga dapat menghilangkan
warna atau bleaching
- Jangan campur
dua produk berbeda misalnya bila dicampur agen pembersih lain7
Hindarkan dari jangkauan anak-anak.
Apa contoh produk yang ada dipasaran
yang bisa digunakan untuk membuat disinfektan?
Tabel diambil dari http://lipi.go.id/berita/Daftar-Sementara-Bahan-Aktif-dan-Produk-Rumah-Tangga-untuk-Disinfeksi-Virus-Corona-Penyebab-COVID-19/21979
keterangan:
- 1 L setara dengan 1 gayung
- Untuk menakar 20 mL gunakan saja setengah dari tutup botolnya
- 1 L setara dengan 1 gayung
- Untuk menakar 20 mL gunakan saja setengah dari tutup botolnya
Bagaimana cara desinfeksinya?
- Gunakan APD : masker/ kain bersih penutup hidung dan mulut; sarung tangan/ lap tangan/ lap meja; kacamata.
- Hati-hati saat membuka tutup botol produk, karena cairannya mungkin bisa mengenai tangan. Gunakan sarung tangan atau kalau tidak punya lap meja atau lap tangan saja cukup. Tujuannya adalah saat tumpahan terjadi, tumpahan dapat mengenai sarung tangan atau lap dan tidak mengenai tangan langsung. Gunakan juga kacamata agar tidak mengenai mata dan masker agar tidak terhirup.
- Hati-hati saat membuka tutup botol produk, karena cairannya mungkin bisa mengenai tangan. Gunakan sarung tangan atau kalau tidak punya lap meja atau lap tangan saja cukup. Tujuannya adalah saat tumpahan terjadi, tumpahan dapat mengenai sarung tangan atau lap dan tidak mengenai tangan langsung. Gunakan juga kacamata agar tidak mengenai mata dan masker agar tidak terhirup.
- Buatlah cairan
desinfektan dari salah satu
bahan-bahan di atas, lalu masukkan dalam botol semprot (bisa juga menggunakan
semprot pengharum setrika yang sudah dibersihkan).
- Pembersihan
dilakukan di ruangan dan permukaan benda di dalam rumah, seperti meja, gagang
pintu, sakelar lampu, telefon, toilet, keran, dan wastafel.
- Bersihkan dahulu
permukaan yang ingin dibersihkan dengan sabun pembersih lantai.
- Setelah itu baru
semprot dengan desinfektan (Warning!
Lihat arah angin saat menyemprot, karena arah angin yang menuju ke kita bisa
mengenai mata).
- Diamkan 10
menit.
- Lap dengan kain
basah.
- Lakukan minimal
2x sehari.
Bagaimana bila terhirup, mengenai kulit,
mengenai mata, atau terminum?
Bila terhirup:
- Kejadian terhirup
pada produk yang sudah diencerkan lebih aman dibandingkan kejadian pada
produk yang belum di encerkan (produk yang belum dilarutkan dalam air).
- Pindahkan ke
ruang terbuka dan biarkan menghirup udara segar, jangan dikerumuni karena akan
sulit mendapatkan oksigen9,10.
- Biarkan beristirahat9,10.
- Bila ada
kesulitan bernafas, segera menemui tenaga medis9.
Bila mengenai
kulit:
- Untuk produk
yang belum diencerkan, bila mengenai kulit bilaslah dengan banyak air9,10
mengalir selama 15-20 menit9.
- Bila iritasi muncul,
ulangi pembilasan dengan air mengalir 15-20 menit9. Bila iritasi
terjadi, setelah selesai dibilas langsung menemui medis. Jelaskan produk apa yang mengenai saudara9,10.
- Produk yang sudah
diencerkan saja relatif aman. Bila produk yang sudah diencerkan mengenai kulit,
cuci dengan air mengalir seperti biasa.
Bila mengenai
mata:
- Biarkan mata
terbuka dan bilas secara perlahan dengan air (laju airnya jangan terlalu besar)
selama 15-20 menit. Bila menggunakan lensa kontak, lepaskan lensa kontak pada 5
menit pertama, kemudian lanjutkan bilas hingga selesai. Segera hubungi dokter/
tenaga medis. Jelaskan produk apa yang baru mengenai mata9,10.
Bila terminum:
- Minum segelas
air, kemudian segera tambahkan susu. Jangan coba untuk muntah atau
menggunakan antidotum asam kecuali diperintahkan dokter. Segera hubungi dokter/
tenaga medis. Jelaskan produk apa yang baru mengenai mata9,10.
- Jika muntah
secara spontan terjadi, mintalah korban untuk mencondongkan tubuh ke depan
kepala untuk menghindari menghirup muntahan, kemudian kumur dan minumkan lebih
banyak air9.
REFERENSI
1. Presterl, E,
Schahawi, MDE, Lusignani, LS, Paula, H, Reilly, J.S., 2019, Basic Principles
and Introduction to Disinfectants and Antiseptics for Skin, Mucosa, and Wounds,
Springer Nature Switzerland AG, E. Presterl et al. (eds.), Basic Microbiology
and Infection Control for Midwives.
2. healthline.com/health/what-is-antiseptic#safety
3. Patterson, AM,
1932, Meaning of "Antiseptic," "Disinfectant" and Related
Words, Am J Public Health Nations Health, 22(5): 465–472.
4. Rutala, W.A.,
1984, Antiseptics and Disinfectants-Safe and Effective? Infection Control, 5 (5),
215-218.
5. McDonnell,
G., RUSSELL, A. D., 1999, Antiseptics and Disinfectants: Activity, Action, and
Resistance, American Society for Microbiology, 12 (1), 147–179.
7. Morton HE.
The relationship of concentration and germicidal efficiency of ethyl alcohol.
Ann N.Y. Acad. Sci. 1950;53:191-96.
Komentar
Posting Komentar